Fenomena hipnosis (dalam bahasa Inggris hypnosis, tapi sering diterjemahkan “hipnotis”) yang sekarang sedang marak, memang mengundang perhatian banyak orang. Sebagian orang menganggap hipnosis seperti ilmu gaib atau terkait dengan hal yang supra-natural. Namun sebenarnya hipnosis dapat dipahami secara sains dan dijelaskan secara ilmiah. Karena itu belakangan ini banyak beredar buku-buku tentang teori hipnosis. Misalnya saja buku karangan Willy Wong dan Andri Hakim yang menjadi best seller berjudul “Dahsyatnya Hipnosis”. Menurut pengarang buku ini, hipnosis dapat diartikan sebagai sebuah kondisi relaks, fokus atau konsentrasi. Kondisi ini sebenarnya merupakan kondisi pikiran alamiah yang dapat kita alami sehari-hari. Misalnya saja ketika kita mendengarkan musik dan terlarut di dalam alunannya, kita berada dalam kondisi hipnosis. Atau ketika kita berdoa, kita terkonsentrasi dan terfokus kepada kata-kata yang kita ucapkan, kita melupakan keadaan di sekitar kita.
Kondisi di atas sebenarnya sama ketika kita menonton seorang pemuda di TV yang sedang dihipnosis dalam acara Uya Emang Kuya. Perbedaannya, dalam acara tersebut si pemuda dipandu oleh Uya sang ahli hipnosis yang dengan sengaja menghipnosis si pemuda.
Mungkin yang menjadi pertanyaan dibenak kita, apakah semua orang dapat dihipnosis? Ya, semua orang dapat dihipnosis tetapi ada syaratnya, orang tersebut mau dan setuju untuk dihipnosis. Dan apakah semua orang dapat menjadi pemandu hipnosis ? Ya, sebenarnya semua orang dapat menjadi pemandu hipnosis dan bahkan menjadi seorang ahli hipnosis. Syaratnya, mereka hanya perlu memahami teori hipnosis, belajar trik menghipnosis, dan memraktikkannya. Mereka tidak perlu mandi air kembang atau bertapa di Gunung Kawi untuk menjadi seorang ahli hipnosis.
Jika pembaca penasaran dan ingin mendalami teori hipnosis, Anda dapat membaca buku yang saya singgung di atas. Semoga tulisan saya bermanfaat.